Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek lainnya. Namun, anak tunggal ini tidak pernah mendengar nasihat ibunya. Bahkan, melemparkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari hati yang keras membatu. Jika ibunya tidak berhenti menasihatinya, maka ia mengancam akan lapor kepada paman-pamannya agar mereka memberi pelajaran kepada ibunya. Namun, ia malah mencela paman dan bibinya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab ia dapat melawan siapa saja.

Semakin hari ia semakin durhaka kepada ibunya dengan melemparkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata. Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya…. Tangan yang diguna­kan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya ter­hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung­galnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Alloh memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?

Padahal Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata “ah” kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: ”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah­ payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya ada­lah 30 bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umur­nya sampai 40 tahun, ia berdoa, ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang salih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. “ (QS: Al-Ahqaf: 15)

(Sumber Rujukan: Kama Tadinu Tudanu)

 
Anak Mama lagi apa ya..? Hari ini Mama masak kesukaanmu. Mama jadi ingat kamu. Rasanya belum lama kamu masih bayi mungil, tidak terasa kini sudah dewasa. pikiran Mama jadi menerawang ke masa lalu, membayangkan kembali masa kecilmu.

Waktu itu kamu berumur 1 tahun, kamu begitu semangat dan antusias saat belajar jalan. Kadang kamu jatuh dan menangis, tapi setelah itu kamu bangkit dan coba lagi. Jatuh bangkit lagi, jatuh bangkit lagi dan lagi, begitu setiap hari. Kamu menarik-narik tangan mama untuk membimbingmu. Dan tidak lama kamu sudah panda berjalan, berdiri,.. dan melompat. Semangatmu luar biasa, nak. Pantang Menyerah. Mama berharap sampai besar kamu tetap semangat dan antusias dalam mencapai impianmu, seperti waktu kecilmu. Iya kan sayang ..?

Pernah suatu hari, Mama agak capek. Karena hari itu terlalu banyak pekerjaan. Waktu itu kamu rewel, minta gendong. Lalu Mama gendong dengan sisa sisa tenaga mama. Baru saja Mama gendong, kamu langsung ngompol. Baju Mama basah kuyup dan bau pesing. Yaaah.. padahal Mama baru saja ganti baju lho. Segera Mama bersihkan kamu, lalu Mama ganti baju lagi. Dalam hati Mama mengatakan, ” maaf sayang, hari ini Mama agak capek, jadi tidak bisa menemani bermain berkejar kejaran..” Tetapi begitu melihat kamu berjalan tergopoh gopoh, lalu peluk Mama, rasa capek Mama hilang seketika. Kamu begitu menyenangkan sayang. Wajahmu yang lembut seolah-olah mengalirkan energi yang menyegarkan pada hati Mama. Mama peluk kamu kuat-kuat, terus Mama gendong. Dan … ups, Mama mencium bau yang tidak enak. Waooow..rupaya kamu buang air besar. Ha.. ha… Mama ganti baju lagi.

Hari-hari mengurusmu dan merawatmu , selalu Mama lakukan dengan gembira. Sayang, kamu paling senang bobok digendongan Mama. Sambil menimang-nimangmu, mama menyanyikan lagu. Padahal suara Mama tidak bagus lho, tapi tidurmu akan lebih pulas kalau mendengar suara Mama menyanyi..

Saat kamu sudah tidur, Mama usap keningmu, Mama tersenyum memandangi wajahmu. Mama pandang terus tidak bosan bosannya, mama cium, lalu Mama bisikkan kata-kata dalam telingamu, “Anakku, Mama mau kamu kelak jadi orang yang berguna, menjadi orang yang berbudi luhur, menjadi orang yang sukses, menjadi orang yang berhasil. Mama akan selalu mendukungmu. Doa Mama tidak henti-hentinya untuk keberhasilanmu, kasih Mama akan menyertai setiap langkahmu. Kamu punya potensi nak, jangan sia-siakan hidupmu. Kamu tumpuan dan harapan Orang tua. Berjuanglah, wujudkan impianmu, yang juga impian orang tuamu. Mama yakin, kamu berhasil. Mama yakin kamu bisa, sayang. Yaa…kamu bisa, kamu pasti berhasil.“

Kalau nanti dalam perjalanan kamu menemui hambatan, ingatlah do’a dan kasih Mama, ingat senyum Mama ya nak, pasti kamu akan semangat lagi. Kasih Mama akan menjadi energi yang luar biasa dalam perjuanganmu. Karena setiap tetes air susu mama adalah do’a impian dan harapan. Kamu pasti sukses, kamu pasti sukses sayang. Mama yakin kamu pasti sukses. Allah menyertai dan memberkati hidupmu … Amiin“

Love

Mama

 
Start blogging by creating a new post. You can edit or delete me by clicking under the comments. You can also customize your sidebar by dragging in elements from the top bar.